HAM DI MATA GURU
Sahabat....
Kadangkali kita dihadapkan pada situasi yang mana kita harus berbuat tegas dan cermat dalam membentuk karakter anak didik, dilain pihak kita terdoktrin dengan di undangkannya perlindungan anak.
Sahabat....
Anak didik kita adalah laksana sebuah adonan besar, kualitas dan rasa adalah sebuah harga mati sehingga terciptalah sebuah benda yang dapat dinikmati oleh kalangan masyarakat luas. Coba kita bayangkan seorang koki yang mengutamakan kualitas sebuah makanan, mulai dari pikiran, fisik dan waktu akan terkuras habis demi terciptanya suatu rasa yang pas dan dapat menyenangkan di hati para konsumennya. Lain ceritanya koki yang lebay dan kurang tegas dan tidak pokus terhadap pekerjaannya itu mungkin satu atau dua bulan perusahaan makanan itu akan bangkrut dan hancur.
Sahabat....
Saya masih ingat waktu masih duduk dibangku SD, sikap keras para guru dan kedisiplinanya yang mereka terapkan kepada anak didiknya, sampai sekarang masih melekat kuat. Sikap patuh dan rasa malu terhadap guru sampai saat ini saya rasakan. jauh bila dibandingkan dengan jaman sekarang, dengan hadirnya undang-undang perlindungan anak, guru laksana kelereng yang mudah dipermainkan oleh anak-anak didiknya, rasa hormat dan takut berbuat salah seakan musnah. Anak-anak kini menjadi liar dan tak terkendali dengan dibuktikannya banyak kerusuhan dan tawuran yang banyak memakan korban. Lalu siapakah yang disalahkan, guru dan guru menjadi sasaran dengan dalih kebokbrokan dan krang profesionalisme
Tidak ada komentar:
Posting Komentar